Sabtu, 25 November 2017

Agama

Sebelum membaca tulisan ini, ada beberapa point yang perlu saya sampaikan:
1. Tetaplah pada apa yang menurut anda benar.
2. Jangan saling menyalahkan dan saling membenarkan.
3. Bacalah dengan perasaan yang sejuk dan kepala terbuka.
.
.
.
Agama

Saya sendiri beragama Katolik. Kebetulan saya warga negara Indonesia. Agama yang diakui di Indonesia ada Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.
Kenapa saya tertarik membahas agama? Karena banyak dari kita yang masih sensitif saat membahas agama. Merasa agama dia adalah yg benar dan agama lain adalah salah. Kemudian, saya melihat masih banyak postingan-postingan di media sosial yang membahas agama. Hal ini yang seringkali membuat kita semakin sensitif.
Disini saya bukan mau membahas tentang Katolik. Disini saya ingin membahas menurut opini saya, pemahaman saya, dan bahasa kasih yang saya miliki.
Agama, menurut saya itu memang benar-benar warisan, tapi terkadang takdir. Ibu saya sebelum menikah adalah seorang Katolik, Ayah seorang Protestan. Ketika menikah, mereka memutuskan untuk mengikuti agama Protestan. Akhirnya mereka melahirkan kami 3 bersaudara. Saya anak nomor 2. Kakak saya dan saya disahkan sebagai seorang Protestan. (Dalam kristen istilahnya dipermandikan). Jadi kami 4 orang adalah keluarga Protestan. Tapi pada saat itu ada konflik yang terjadi. Saya tidak paham karena saya masih sangat kecil. Yang saya tahu, itulah penyebab orang tua saya memutuskan untuk menjadi katolik. Dan takdir juga turut membuat saya dan kakak saya menjadi orang katolik. Kemudian adik lahir dan disahkan menjadi seorang katolik. Hanya adik seorang diantara kami bertiga yang bergama Katolik sejak lahir. Itulah takdir menurut saya.
Mungkin beberapa diantara kita ada mengalami hal yang serupa. Ada yang dari lahir sudah beragama ini, atau ada yang dibawa oleh takdir. Lantas, kenapa kita harus saling menghina agama lain? Islam menghina kristen, Kristen menghina Islam. Ataupun lainnya. Ada apa dengan kita? Adakah Agama yang mengajarkan kejahatan sehingga kita bisa menghakimi agama lain?
Banyak hal yang tidak kita pahami dalam beragama. Yang paling mendasar menurut saya adalah, jika kita mengaku bahwa kita beragama, kita harus yakin bahwa Tuhan adalah satu. Tuhan adalah Maha Esa. Tidak berbeda Tuhan agama Kristen dgn Tuhan beragama Islam, dgn Tuhan beragama Hindu ataupun lain-lain. Tuhan adalah Satu. Maha pencipta. Kita harus yakin bahwa semua terjadi atas kehendak Tuhan. Kita harus berani terima bahwa Perbedaan itu adalah hasil ciptaan Tuhan. Tuhan ciptakan kita berbeda-beda. Ada yang rambut keriting, ada yang lurus. Ada yang bermata sipit, ada yang lebar. Ada yang berkulit hitam, ada putih. Ada yang tinggi, ada pendek. Itu ciptaan siapa? Tuhan bukan? Iya, Tuhan menciptakan itu. Lantas ada yg beragama Islam, ada yang Katolik, ada yang Protestan, ada yang Hindu, ada yang Budha, ada yang Kong Hu Cu, ada yang Yahudi, dll. Jika Tuhan tidak menghendaki, maka kita hanya ada 1 agama bahkan mungkin tidak bergama. Semua sesuai kehendak Tuhan. Jika kita terima dan percaya ini, niscaya kita akan ikhlas bahwa kita berbeda.
Menurut saya, hanya menerima hal tersebut lah kita menjadi rela dengan senang hati untuk hidup berdampingan dengan orang yang berbeda dengan kita. Sebab, lebih dari itu, Tuhan ada lah MAHA BESAR. Kemampuan akal kita saya rasa tidak akan cukup untuk mengerti dan memahami kebesaran Tuhan. Sebab, jika kita paham, maka Tuhan bukan lagi besar melainkan sama dengan kita dan saya rasa itu tidak benar. Saya sendiri mengalah untuk menerima kekurangan saya. Saya memilih percaya bahwa dengan berdoa saya menjadi kuat, bahwa dengan kebesaran Tuhan saya akan diselamatkan. Terlepas dari apakah saya mengerti atau tidak bagaimana cara saya diselamatkan, tapi saya memilih percaya. Sebab kebesaran Tuhan adalah misteri, bahkan malaikat pun tak akan dapat menyelami misteri itu. Apakah teman-teman setuju bahwa Tuhan itu adalah misteri? Jika setuju, mari kita mulai hidup kita tanpa membenci orang yang beragama lain dengan kita. Mari kita mulai hidup saling mengasihi.
Teman-teman, sesungguhnya kita juga terlalu kecil untuk memahami segala hal yang di semesta ini. So, marilah kita hidup dengan menebarkan kasih dan senyuman. Peace 😃😃😃

Tidak ada komentar:

Posting Komentar